Pilihan Warna Ear Candle

Tiap aroma berasal dari tumbuhan dan rempah-rempah yang berbeda, diantaranya mawar merah, bergamot, jeruk, sandalwood, lavender, rosemary, tea, corn mint. Semua itu merupakan bahan alami yang memiliki manfaat masing-masing bagi kesehatan.

Rose Red : Relaxing, meningkatkan mood, menjaga kelembaban dan pencerahan kulit. Rose Red/romantic rose menyajikan aroma mawar merah yang segar dan romantis. 

Yellow Calm : Relaxing, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh juga baik untuk membantu mempercepat penyembuhan penyakit. Yellow Calm/peach, dengan aroma bergamot yang membuat bersemangat dan juga menyegarkan memberikan aroma buah dan sedikit rempah.

Orange : Membantu merangsang sel-sel kulit, menipiskan kerut dan bekas luka, memperlambat menopause. 
Orange/sweet orange, kesegaran buah jeruk yang khas ada pada ear candle berwarna jingga ini.

Coffee : Relaxing/menenangkan, mudah tidur, menjaga kelenturan dan menghaluskan kulit. 
Coffee/peaceful sandalwood, bukan diambil dari bunga atau daun melainkan dari bagian kayu pohon cendana ini aromanya memberikan rasa rileks dan nyaman.

Purple : Menjaga konsentrasi, merangsang pertumbuhan sel-sel kulit, baik untuk bekas luka dan pencerahan. 
Purple/dreamy lavender, aromanya memberikan ketenangan dan rasa damai yang dapat membantu anda tidur lebih nyenyak.

Blue : Relaxing, kesehatan rambut, mata, kelembaban kulit dan detox. 
Blue/mild rosemary, aroma khas rempahnya yang lembut diyakini dapat membantu kinerja otak.

Green : Relaxing, kulit berminyak, ketombe, memperlancar peredaran darah. 
Green/lifeful tea plant, aromanya menyenangkan tapi tidak tajam dan dipercaya memiliki khasiat antiseptik untuk bakteri dan jamur.

White : Relaxing, kulit berminyak, ketombe, detox. 
White/fresh corn mint, untuk yang lebih suka aroma ringan, aroma kulit jagung yang dipadu dengan daun mint segar bisa menjadi pilihan yang ringan tapi tidak cepat membosankan.

Manfaat Ear Candle

Terapi ear candle adalah terapi yang menggunakan lilin khusus yang dibakar. Ear Candle sebenarnya sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu. Konon terapi ini berasal dari suku Indian kuno di Amerika Selatan. Awalnya menggunakan kulit jagung yang dicelupkan ke dalam sarang lebah. Sekarang Ear Candle menggunakan lilin khusus yang terbuat dari kain linen berkualitas yang dilapisi sarang tawon dan bagian tengahnya berlubang.

Cara menggunakannya adalah dengan menaruh lilin di wadah semacam tatakan gelas yang telah dilubangi. sehingga lilin dapat menembusnya. Taruh ujung lilin di liang telinga, sementara ujung yang satu dibakar. Setelah sekitar 15 menit, lilin dimatikan. Kemudian diulangi untuk telinga yang satu lagi. Setelah itu kedua ujung lilin dipotong dan akan terlihat kotoran. Itulah kotoran dari telinga yang tidak terjangkau oleh pembersih telinga. Bagaimana bisa? asap atau uap dari lilinlah yang menarik semua kotoran tersebut.

Selain untuk mengeluarkan kotoran telinga, terapi ini bisa menghilangkan insomnia, vertigo, mengatasi infeksi telinga, mempertajam pendengaran, mengatasi sulit tidur, mengurangi sinusitis, mengatasi telinga yang berdengung, menyembuhkan asma, batuk dan pilek, serta melegakan pernafasan. Kalau di Indonesia, lebih akarab disebut dengan Ear Candle. Ear wax candle ini ternyata tidak hanya bermanfaat untuk THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan). Saat ini banyak salon kecantikan maupun tempat perawatan memberikan jasa ear candle therapy. Terapi ini bisa membantu menghilangkan jerawat serta memberikan kesegaran pada wajah. Selain itu terapi ini bisa digunakan untuk relaksasi. Asap yang dihasilkan dari pembakaran lilin bisa membuat rileks bagi yang menghirupnya.

Cara menggunakan Ear Candle

Proses terapi lilin dimulai dengan meminta pasien untuk memiringkan badannya di atas tempat tidur, lalu lilin terapi akan dimasukan ke dalam lubang telinga kita dan kemudian dinyalakan. Dan biasanya proses ini dilakukan pada telinga yang tidak bermasalah terlebih dahulu. Nyala api yang kecil inilah yang akan membuat proses pengisapan kotoran tertarik secara perlahan ke dasar lilin. Proses tidak lama, hanya 15-30 menit per satu lilin.

Selama poses penghisapan berlangsung, terapis juga akan melakukan pemijatan di daerah belakang telinga yang bertujuan membuat pasien merasa lebih relaks dan memperlancar proses penarikan kotoran. Dan akhirnya, terapis akan menggunting lilin sesuai dengan batas terakhir lilin terbakar. Jika kita membayangkan bahwa sisa bakaran lilin akan masuk ke telinga, sebaiknya buang jauh pikiran itu. Sebab lilin dibuat dari bahan khusus yang telah dilengkapi dengan penyaring yang berfungsi mencegah sisa bakaran lilin masuk ke telinga kita.

Kalau berbicara mengenai intensitas dan jumlah pemakaian lilin terapi yang dibutuhkan, kita harus menyesuaikannya dengan kondisi penyakit dan banyaknya kotoran yang ada di dalam telinga. Kalau hanya bertujuan untuk pemeliharaan saja, kita cukup melakukannya sebanyak 6 kali dengan 2 lilin terapi saja. Sedangkan untuk yang memiliki gangguan parah pada telinga, dianjurkan untuk melakukan terapi ini sebanyak 3 hari sekali selama 3 minggu, tapi dengan catatan melakukan penyembuhan pada infeksi atau peradangannya terlebih dahulu sebelum melakukan terapi ini.

Asal Usul Ear Candle

Ear Candle bukanlah "barang" baru. Sekitar 4.000 tahun lalu suku Indian, penduduk asli daratan Amerika, memanfaatkan ear candle untuk upacara spiritual. ear candle yang digunakan saat itu terbuat dari kulit jagung yang dilapisi sarang lebah. Sekarang, digunakan kain linen sebagai pengganti kulit jagung. Kualitasnya harus tinggi agar abu bakaran tidak beterbangan. Karena menggunakan sarang lebah, warna ear candle bisa berubah sesuai musim, tergantung pada jenis bunga yang madunya diisap oleh lebah. dari sarang lebah, sekarang ear candle di buat dari kain linen kualitas tinggi, chamomile, dan sage yang bisa membunuh kuman di dalam telinga.

Cara kerja ear Candle, layaknya vacuum cleaner yang menyedot kotoran. Lilin yang dibakar akan menghasilkan panas. Tekanan udara di atas menjadi lebih rendah sehingga asap putih hasil bakaran lilin masuk ke dalam tehinga. Setelah 3/4 lilin terbakar, asap di dalam telinga pun menjadi jenuh. Dengan adanya aliran udara dan tekanan lebih tinggi, asap putih itu akhirnya keluar dari dalam telinga melalui ear Candle sambil membawa partikel-partikel yang ada di dalam telinga. Lebih jelas dapat dibaca di cara penggunaan ear candle.

Ear Candle pada dasarnya adalah sarana untuk membersihkan telinga. Namun, efeknya ternyata bisa mengobati penyakit seperti gangguan pendengaran, kehilangan keseimbangan, tinitus (telinga berdengung). Karenanya, ear Candle bisa juga digunakan untuk menyembuhkan atau mengurangi keluhan beberapa penyakit. Umumnya memang yang berkaitan dengan pendengaran. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat menyembuhkan penyakit yang secara tidak langsung berkaitan dengan pendengaran, misalnya: migren, vertigo,sinusitis, bahkan insomnia. Lebih lanjut mengenai manfaat bisa dibaca di maanfaat ear candle.